Manfaat Tanaman Seledri (Apium graveolens L)

Manfaat Tanaman Seledri (Apium graveolens L)

SUDAH ditemukan dalam sisa kubur Tutankhamun, Raja Mesir. Pertama kali diterangkan oleh Carolus Linnaeus (dalam
Species Plantarum, 1753)  di Sunda terkenal dengan nama saladri dan di Jawa terkenal dengan nama seledri.
Penggunaan biji sebagai pil pereda sakit telah diterangkan oleh Aulus Cornelius Celsus kl tahun 30 AD.
    Menurut Prof Dr H Azwar Agoes DAFK SpFK (K), Batang Apium graveolens dapat tumbuh mencapai 1 m. Batang tidak
berkayu, beralus, beruas, bercabang, tegak, hijau pucat. Daunnya Tipis majemuk, daun muda melebar atau meluas dari
dasar, hijau mengkilat, segmen dengan hijau pucat, tangkai di semua atau kebanyakan daun merupakan sarung.
      “Daun bunga, putih kehijauan atau putih kekuningan ½ -3/4 mm panjangnya. Bunga, Tunggal, dengan tangkai
yang jelas, sisi kelopak yang tersembunyi, daun bunga putih kehijauan atau merah jambu pucat dengan ujung yang
bengkok. Bunga betina majemuk, tidak bertangkai atau bertangkai pendek, sering mempunyai daun berhadapan atau
berbatasan dengan tirai bunga. tirai bunga, tidak bertangkai atau dengan tangkai bunga tidak lebih dari 2 cm
panjangnya. Buah, panjangnya sekitar 3 mm, batang angular, berlekuk, sangat aromatik. Akar tebal,” ujarnya.
      Pria yang akrab disapa Prof Dr H Azwar Agoes ini mengatakan, tanaman ini mengandung androstenone yang belum
diketahui kegunaannya. Bergapten dalam biji akan meningkatkan kepekaan terhadap sinar matahari. Minyak biji seledri
ini terdapat dalam minyak esensial dan dicampurkan dalam shampoo penghalus kulit. Bagi yang sensitif berbahaya kena
sinar matahari. Juga tidak boleh digunakan orang hamil karena dapat meransang uterus.
      ”Seluruh herba seledri mengandung glikosida apiin (glikosida flavon), isoquersetin, dan umbelliferon. Juga
mengandung mannite, inosite, asparagine, glutamine, choline, linamarose, pro vitamin A, vitamin C, dan B. Kandungan
asam-asam dalam minyak atsiri pada biji antara lain, asam-asam resin, asam-asam lemak terutama palmitat, oleat,
linoleat, dan petroselinat. Senyawa kumarin lain ditemukan dalam biji, yaitu bergapten, seselin, isomperatorin, osthenol,
dan isopimpinelin,”bebernya.
      Lebih jauh ia mengatakan, kegunaan dan khasiatnya, secara tradisional tanaman seledri digunakan sebagai pemacu
enzim pencernaan atau sebagai penambah nafsu makan, peluruh air seni, dan penurun tekanan darah. Di samping itu
digunakan pula untuk memperlancar keluarya air seni, mengurangi rasa sakit pada rematik dan pirai, juga digenakan
sebagai anti kejang. Selebihnya daun dan batang seledri digunakan sebagai sayur dan lalap untuk penyedap masakan
      “Di beberapa suku digunakan sebagai diet melangsingkan badan karena mengandung serat yang berkalori
rendah,”jelasnya.
      Biji mengandung sejenis minyak atsiri yang digunakan dalam industri parfum dan obat-obatan. Terdapat pula senyawa
organik yang disebut apiol. “Garam salderi” dapat diperoleh dari biji yang ditumbuk atau dibuat dari ekstrak
akat tanaman, dipakai penambah aroma minuman koktail. Biji digunakan juga untuk bumbu atau penambah rasa bahan
makanan.
      Ditambahkannya, untuk bahaya alergi, ada sebagian orang yang alergi dengan seledri. Paparannya akan menimbulkan
syok anafilaksis  Alergen penyebab tidak hilang jika dimasak. Akar mengandung allergen lebih banyak dan biasa
dimakan atau dicampurkan dalam minuman.
      ”Seperti kacang tanah (banyak di AS) salderi dapat menimbulkan reaksi syok anafilaksis yang berbahaya
(banyak di Eropa), tanaman ini sekarang ada dimana-mana banyak ditanam orang untuk diambil daun, akar, dan
buahnya,”tukasnya.(mg39)
HARIAN PAGI SUMATERA EKSPRES PALEMBANG
http://www.sumeks.co.id Powered by: Joomla! Generated: 27 July, 2009, 10:04

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar